Istiqamah, Ikhtiar dan Istikharah

Bahasa indah yang dapat memantapkan ikhtiar kita adalah istiqamah. Sedangkan istikharah untuk memantapkan keyakinan atas ikhtiar yang kita istiqamahkan. Karena diantara banyak ikhtiar yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan, adalah istiqamah yang mengikat kita untuk menjalankan ikhtiar hingga ke ujungnya. Sehingga kita tidak berhenti begitu saja, ketika di depan kita temui jalan sedang berpagar duri. Padahal kita mau lewat. Nah lha, bagaimana cara agar dapat melewatinya?
Untuk berbalik arah kita tak mungkin. Apalagi untuk berdiri lama tegak begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Maka satu kata istiqamah, yang telah kita genggam dengan erat dan kuat lalu kita selipkan di ruang hati, insyaAllah dapat menjadi jalan yang menggerakkan kita untuk dapat melalui rintangan tersebut.
Atau, kita berusaha untuk menemukan jalan lain selain jalan yang ada, agar kita dapat terus melanjutkan perjalanan. Itulah arti penting istiqamah. Ia menggerakkan kita. Ia terus mengingatkan kita. Ia menjadi salah satu pemicu tekad kita. Ia menjadi pendukung yang tidak akan pernah meninggalkan kita, selagi kita senantiasa membersamainya. Oleh karena itu, istiqamahlah atas apa yang kita rencanakan. Jalanilah dengan penuh kesungguhan. Maka rencana tidak hanya sebuah kata, namun ia memberai di dalam rangkaian upaya.
Orang yang istiqamah, sudah tentu penuh dengan ikhtiar. Sedangkan ikhtiar yang kita lakukan tentu tidak satu ataupun dua, bahkan lebih banyak.  Dan terkadang kita belum dapat bertemu titik terangnya. Apakah ikhtiar kita berhasil ataukah masih membayang-bayang? Padahal kita sangat ingin memperoleh kejelasan. Kejelasan yang membuat kita menjadi semakin yakin bahwa ikhtiar kita tidak sia-sia. Maka kita pun perlu menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa Ta’ala. Dan memohon petunjuk-Nya atas apa yang sedang kita pilih. Karena kita tidak tahu mana yang terbaik. Apakah dengan tetap melompati pagar berduri, untuk dapat sampai depan dengan risiko tentu tergores. Atau ada jalan lain yang dapat kita lewati, namun agak jauh dikit. Sedangkan jalan tersebut kita belum pernah melewati sebelumnya.
Inilah pentingnya istikharah. Ketika kita sedang kebingungan.  Bingung dalam perjalanan.  Agar kita dapat memperoleh keyakinan dan mantap dalam menjalani pilihan-Nya. Ya, setelah itu, kita kembali lanjutkan ikhtiar dengan istiqamah.
Dan disetiap langkah-langkah yang terayunkan, yakinlah bahwa kita sedang menjalani pilihan-Nya yang terbaik. Oleh karena itu, bersyukurlah apabila semua itu kita inginkan sebelumnya. Dan tingkatkan kesabaran apabila memang sebelumnya kita tidak inginkan hal yang serupa. Dengan demikian, kita menjadi orang beriman yang segala perkara adalah baik baginya. Sebagaimana tertera dalam hadist berikut : Artinya: “Sungguh menakjubkan urusan orang beriman! Semua urusannya baik. Dan yang demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR Muslim 5318)
C78CFB59525D8620A655F4C0D3B966C7

9 Comments Add yours

  1. Mega says:

    Aslm.. ukh.. murottal surat al-qiyamah-nya bagusss banged
    mau tanya ukh.. judul murottalnya apa ya kalo sdh ada di youtube

    Liked by 1 person

    1. MY SURYA says:

      Wa’alaikumussalam, iya Ukht, bagus banget, yaa. Btw, berikut link downloadnya yaa ; https://soundcloud.com/ahlan-books/al-qiyamah-75 semoga bermanfaat 🙂

      Terima kasih atas kunjungannya, ditunggu kunjungan selanjutnya, hati-hati di jalan yaa… hehee.

      Salam ukhuwah,
      -My Surya-

      Liked by 1 person

  2. HI MY SURA. So nice to meet you. Though I must admit I stay out of any human religions and politics and stay neutral. Thank you for wanting to follow my poetry adventures. Very interested in all things paranormal conspiracy theories and observing life! Writing a passion that keeps me alive and sane! Peace and Best Wishes. The Foureyed Poet

    Like

    1. MY SURYA says:

      Hello Malctg… 🙂

      Nice to know someone like you in this world, and just walk in your heart choose as life way. Happy day and enjoy blogging.
      Thank you very much for your visit. 🙂

      Best Regards,
      -My Surya-

      Liked by 1 person

    1. MY SURYA says:

      Dl RacoltaPetru, bun venit pe blog-ul nostru, mulțumesc pentru oprirea de către, 🙂

      Eu folosesc googgle traduce, hehe … 😀

      Like

  3. Anonymous says:

    Allahuakbar

    Liked by 1 person

    1. My Surya says:

      🙂 Allahuakbar 🙂

      Like

  4. My Surya says:

    “Jatuh bukanlah sesuatu yang penting. Bangkit lagi adalah yang terpenting.”

    Secuplik kalimat yang lebih kurang tersusun seperti di atas, ku baca berulang kali. Kalimat berisi motivasi, bagi diri. Diri yang mau mengambil motivasi darinya.

    Kalimat yang menjadi suntikan khusus bagi diri yang tahu tujuannya, menanti. Makanya, selagi belum sampai di sana, ia mau bangkit, bangkit dan tersenyum melanjutkan perjalanan.

    Meski terjatuh berkali-kali.
    Walau terjerembab terluka diri.
    Sekalipun terseok saat bangun lagi.
    Ia bangkit kembali.
    Seakan tak mau kalah oleh jatuh, dan memang harus mengalahkan jatuh, ia melawan dengan bangkit.

    Bangkit meski sakit.
    Semangat dalam rehat.
    Menginspirasi di berbagai situasi.
    Menjadi bagian dari kedamaian.
    Untuk bumi yang lebih damai untuk dihuni.

    Walau cerca meraja.
    Tak jarang cela menyapa.
    Apalagi penghakiman tanpa kebenaran.
    Sekalipun pandangan sinis nan bengis.
    Ia bertahan, dan terus berjalan.

    Ia tidak peduli cacian.
    Karena ia tahu ada kebaikan di dalam berbagai keadaan.
    Sekalipun dari musuh, ia mengambil pelajaran.
    Apalagi bersama teman, hadirnya menebarkan pengalaman. Begini lho, yang ku lakukan dalam kehidupan. Hingga engkau menyaksikan senyuman demi senyuman mengembang seakan tanpa beban. Ringan. Tanpa keberatan. Padahal di balik semua, ada yang ia perjuangkan. Supaya tidak rebah, tapi tetap bertahan. Meski kesulitan? Kesusahan? Kekurangan?

    Hai, semua sudah terdata cukup jelas, bukan?
    Bukalah, baca kalamullah. Tetesan demi tetesan airmata tak akan terbendungkan. Saat engkau membaca pelan-pelan. Menyelami maknanya, mempelajari bahasannya. Semua menjadi panduan dalam perjalanan. Adalah kesabaran menjadi bagian. Adalah ketaqwaan menjadi capaian terujung.

    Engkau? Masih di mana keberadaan? Apakah masih menuhankan harta, pangkat, jabatan, kedudukan dan banyaknya pengikut serta pengetahuan? Engkau hamba yang memiliki Tuhan Penguasa seluruh alam. Mudah baginya membolakbalikkan keadaan, sesuai ketentuan-Nya. Ketika kun fayakun-Nya berlaku, “Terjadi, maka terjadilah sesuatu”.

    Jadi?
    Engkau mempercayai siapa? Masih menuhankan harta benda? Teman-teman? Kemampuan? Dan sudah terbukti dalam pengalaman, engkau pun mengetahuinya, bukan?

    Lihatlah sekeliling. Pelajari perubahan. Telusuri perjalanan. Ada pesan, kesan, dan ingatan untukmu. Supaya engkau kembali bangkit, kawan. Allahu akbar. Allah Maha Segalanya. Sedangkan engkau tiada daya dan kekuatan, tanpa pertolongan-Nya.

    Mari berjalan, memperhati alam, untuk memetik pelajaran, dalam kehidupan,
    -ttd-
    You and Me
    🙂 🙂 🙂

    Liked by 1 person

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ”... (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d [13] : 28)