Reuni

Proud
Proud

Jalan-jalan semenjak penghujung sore ini, menyampaikanku ke Gramedia. Berada di toko buku ini semenjak awal malam hingga alam benar-benar gelap, membuatku betah. Hingga jam menunjukkan pukul delapan malam, aku baru pulang. Dan di perjalanan menuju pulang tadi, aku berpapasan dengan sebuah mobil berwarna merah. Mobil merah yang nomor platnya aku kenal sangat. Ya, aku hapal angka-angka tersebut.

Senada suara dari klakson yang dipencet, terdengar olehku. Sekali saja, lalu mobilpun berlalu dari hadapanku. Pada saat itu, aku masih berada di sisi jalan. Baru saja hendak menyeberang. Namun, berhubung masih banyak kendaraan yang melintas, aku urungkan niatku. Karena memang terkadang harus begitu. Kita tidak dapat melangkah sesuai dengan maunya kita. Karena terkadang, kita perlu menarik langkah selangkah saja, demi keselamatan di perjalanan. Ya, kita tidak boleh egois, dan perlu bersabar… sebentar saja. Dan waktunya adalah saat ini. Ya, saat ini adalah waktunya, bisikku di dalam hati. Sesaat setelah aku menyaksikan mobil-mobil lainnya serta sepeda motor, seakan ingin saling mendahului.

A,.. malam yang menjadi bagian dari perjalananku, hampir saja berlalu. Ya, malam ini yang masih tersisa, ingin ku tak biarkan ia berlalu begitu saja. Sehingga perlu ada segores dua gores kalimat yang perlu aku selipkan di dalamnya. Dan salah satunya adalah catatan ini. Catatan tentang kesan, pesan dan bahan pelajaran yang aku peroleh di dalam perjalanan sore hingga awal malam ini.

Sepanjang perjalanan yang ku tempuh, sebelum sampai di Gramedia, ku saksikan wajah-wajah yang beraneka rupa. Ada wajah yang cantik penuh senyuman, pun tidak jarang yang serius karena ‘pembawa wajah sedang berpikir’. Ada juga supir angkot yang sedang bertukar suara dengan seorang bapak-bapak yang duduk di samping beliau. Ada juga suara klakson yang saling menjerit. Entah kenapa, aku tidak tahu. Yang jelas, kebisingan di jalan raya, membuatku tidak nyaman, itu saja. Namun ku usaha untuk menikmati suasana. Dengan sepasang headset yang menempel di telingaku, perjalanan pun berlanjut.

Beberapa saat sebelum adzan Magrib berkumandang, aku telah sampai di tujuan. Lalu, bergegasku menuju mushala terdekat. Berwudu’, untuk shalat Maghrib. Setelahnya, aku pun melanjutkan perjalanan. Ya, belum langsung masuk ke toko buku, namun aku menuju tempat makan dulu. Karena kebetulan aku sedang lapper, he.  ^^ Lalu, ku pesan sepiring sate Padang yang ada di samping Gramedia. Ku lahap dengan sentosa, hingga aku tidak rasakan lagi pedasnya. Ha, sungguh aku menikmati menu hingga tetes terakhir. Kemudian, ku minum seteguk air, dua teguk, tiga teguk, untuk mengimbangi pedas yang mulai menjalar di sekitar lidahku. Dan alhamdulillah... akhirnya akupun lega. Karena menu makan malamku pun usai sudah. Aku senang, karena dapat menikmati rizki hari ini dengan baik.

Setelah membayar sepiring sate ditambah satu kerupuk dengan total Rp 19.000,-,  aku pun bergerak.  Mula-mula menyusuri bagian buku-buku yang sedang diskon hingga 80%. Lalu, aku pun baca-baca sebentar di bagian tersebut. Aku sempat baca sebuah judul “Tertawalah…. (bla, bla, bla…)”. Lalu, beralih ke judul lain “Tips menjadi penulis Profesional.” Kemudian yang lainnya dan lainnya lagi. Ada banyak buku yang berjejer rapi, sehingga aku pun merasa puas bersamanya. Aku bahagia, karena masih dapat menjumpai sahabat-sahabat semua, di sana.

“Ini sungguh mimpi yang menjadi kenyataan, pikirku. Karena semua itu, bagiku sebelumnya hanya ada dalam bayangan saja. Maklum, aku adalah anak desa. Yang lama-kelamaan, akhirnya pindah ke kota juga. Ah, jalan hidup siapa yang tahu. Kita hanya perlu berusaha, berdoa kepada Allah… agar kita menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari nya. Aamiin.”

Aku tidak berlama-lama di bagian buku diskon hingga 80% tadi. Karena aku ingin menemui bagian buku-buku yang baru diterbitkan. Lokasinya ada di lantai dua. Lalu, aku pun berlari-lari kecil menuju ke sana. Nah! Saat sampai di eskalator, aku pun berdiri. Karena aku ingin merehatkan dulu kaki-kaki ini yang semenjak tadi melangkah terus. Alhamdulillah, akhirnya ia dapat berehat juga. Tidak berapa lama kemudian, aku pun sudah sampai di lantai yang berikutnya. Di lantai-2 Gramedia Merdeka, Bandung.

Awal sampai di lantai dua, kita akan berjumpa dengan buku-buku baru. Buku yang masih panas, dan tentu saja segar. Buku-buku yang penuh warna, dan juga bermakna. Buku-buku yang cantik, pun unik. Buku-buku tersebut aku pandangi satu persatu, lalu ku bolak-balik. Untuk selanjutnya, aku pun menghabiskan waktu untuk membaca beberapa buku yang menarik. Aku baca di tempat saja, dan tidak beli satu pun buku hari ini. Hanya saja, aku berjanji pada suatu hari nanti, akan beli buku lagi.

Okey friend… yang sabar yaa. Karena kita akan bersama. Ya, aku akan ajak engkau ke duniaku, menginap di rumahku, dan akan aku kenalkan engkau dengan teman-teman baikku di sini. Benar, temanku yang temanku juga,” bisikku pada beberapa buku, sebelum aku meninggalkannya.

🙂 🙂 🙂

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ”... (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d [13] : 28)