Semoga dengan segala yang ada Ibunda tersenyum…

on

“Semoga dengan segala yang ada, Ibunda tersenyum bahagia”.

Wahai Ibunda, meski jauh jarak antara kita. Walau kini ku belum menatap wajah nan sahaja. Namun di hatiku, ada Ibunda selamanya.

Wahai Ibunda, berulang kali kita bertemu sapa dalam rangkaian do’a demi do’a. Ya, Allah Maha Tahu atas segala yang kita rasa. Yakinku. Tenteram dan damai hati yang melingkupi lebih sering adalah berkat aliran do’a yang membanjir. Hingga ia mampu menembus batas, jarak dan waktu. Yakin dan percayaku semakin membubung tinggi nun jauh ke angkasa. Lalu ia melayang bebas. Kemudian, perlahan ia mendarat, tepat di landasan hati Ibunda, saat ini juga.

Wahai Ibunda, ketika ku baru mampu begini. Semua ku dedikasikan buat Ibunda, specially. Kata-kata yang mengalir bagai sungai, senyuman yang menebar lebih indah dari waktu ke waktu. Ya, untuk Ibunda. Sang pelita hari-hari. Mentari yang menyinari.

Wahai Ibunda, yang telah berlelah payah menyematkan segalanya. Agar ku dapat menjadi lebih baik lagi. Pengorbanan yang tulus. Kerelaan melepas buah hati ke ujung negeri. “Ibunda merasa kehilangan, Nak…! Namun ia tak terucap di kala itu. Hanya memenuhi relung sanubari. Periiih… itu mulai terobati”, curhat Ibunda dengan lega, pada suatu kesempatan.

Wahai Ibunda, ini tidak akan lama. Beberapa masa telah berlalu.Dan kita berhasil melewatinya.

Wahai Ibunda, bingkisan ini adalah oleh-oleh yang ku siapkan sebelum kita berpisah.

Wahai Ibunda, meski sederhana…namun ia hasil tetesan jiwa Ananda. Yang telah mensamudera.

Wahai Ibunda, terimalah bukti cinta dan bakti dari buah hati Ibunda… Ia segera bersimpuh, memantaskan diri untuk layak memberi.

🙂 🙂 🙂

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ”... (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d [13] : 28)